Oklusi pada arteri karotis
By : fitri rachmawati,amd tkv
Sirkulasi
darah otak
Otak menerima 17 %
curah jantung dan menggunakan 20 % konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk
metabolisme aerobiknya. Otak diperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu arteri
karotis interna dan arteri vertebralis. Da dalam rongga kranium, keempat arteri
ini saling berhubungan dan membentuk sistem anastomosis, yaitu sirkulus
Willisi.(Satyanegara, 1998)
Arteri karotis interna dan
eksterna bercabang dari arteria karotis komunis kira-kira setinggi rawan tiroidea.
Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira-kira
setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. Arteri
serebri anterior memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti nukleus
kaudatus dan putamen basal ganglia, kapsula interna, korpus kolosum dan
bagian-bagian (terutama medial) lobus frontalis dan parietalis serebri,
termasuk korteks somestetik dan korteks motorik. Arteri serebri media mensuplai
darah untuk lobus temporalis, parietalis dan frontalis korteks serebri.
Arteri vertebralis kiri dan
kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama. Arteri vertebralis
memasuki tengkorak melalui foramen magnum, setinggi perbatasan pons dan medula
oblongata. Kedua arteri ini bersatu membentuk arteri basilaris, arteri
basilaris terus berjalan sampai setinggi otak tengah, dan di sini bercabang
menjadi dua membentuk sepasang arteri serebri posterior. Cabang-cabang sistem
vertebrobasilaris ini memperdarahi medula oblongata, pons, serebelum, otak
tengah dan sebagian diensefalon. Arteri serebri posterior dan
cabang-cabangnya memperdarahi sebagian diensefalon, sebagian lobus oksipitalis
dan temporalis, aparatus koklearis dan organ-organ vestibular. (Sylvia A.
Price, 1995)
Darah vena dialirkan dari otak melalui
dua sistem : kelompok vena interna, yang mengumpulkan darah ke Vena galen dan
sinus rektus, dan kelompok vena eksterna yang terletak di permukaan hemisfer
otak, dan mencurahkan darah, ke sinus sagitalis superior dan sinus-sinus
basalis lateralis, dan seterusnya ke vena-vena jugularis, dicurahkan menuju ke
jantung. (Harsono, 2000)
Patofisiologi
Penyumbatan yang terjadi oleh adanya thrombosis dan emboli pada satu
arteri menyebabkan gangguan di area otak yang terbatas.
Penyumbatan karotis, embolisme dan adanya iskemia menyebabkan
penghentian sebagian ataupun total aliran darah ke jaringan otak sehingga
menyebabkan hilangnya kesadaran dalam waktu 15-20 detik dan kerusakan otak yang
ireversibel terjadi setelah tujuh sampai sepuluh menit. Penyumbatan yang terjadi
oleh adanya thrombosis dan emboli pada satu arteri menyebabkan gangguan di area
otak yang terbatas. Gejala ditentukan oleh tempat perfusi yang berkurang atau
berhenti tersebut, yakni daerah yang disuplai oleh pembuluh darah tersebut.
E. Faktor resiko pada stroke
1. Hipertensi
2. Penyakit kardiovaskuler: arteria
koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi atrium, penyakit jantung
kongestif)
3. Kolesterol tinggi
4. Obesitas
5. Peningkatan hematokrit ( resiko
infark serebral)
6. Diabetes Melitus ( berkaitan dengan
aterogenesis terakselerasi)
7. Kontrasepasi oral( khususnya dengan
disertai hipertensi, merkok, dan kadar estrogen tinggi)
8. penyalahgunaan obat ( kokain)
9. konsumsi alkohol
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)
F. Manifestasi klinis
Gejala - gejala CVA muncul akibat
daerah tertentu tak berfungsi yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke
tempat tersebut. Gejala itu muncul bervariasi, bergantung bagian otak yang
terganggu.Gejala-gejala itu antara lain bersifat:
a. Sementara
Timbul hanya
sebebtar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan hilang sendiri dengan
atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient ischemic attack (TIA).
Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama, memperberat atau malah menetap.
b.Sementara,namun lebih dari 24 jam
Gejala timbul
lebih dari 24 jam dan ini dissebut reversible ischemic neurologic defisit
(RIND)
c. Gejala makin lama makin berat
(progresif)
Hal ini desebabkan
gangguan aliran darah makin lama makin berat yang dissebut progressing stroke
atau stroke inevolution
2. Subclavia Steal Syndrome
Subclavian Steal Syndrome adalah kumpulan dari tanda dan
gejala yang ditimbulkan dari terbaliknya arah aliran darah pada Arteri
vertebralis akibat adanya stenosis atau oklusi di proksimal.
Secara normal aliran darah arteri karotis, vertebralis
dan ekstremitas atas mendapat darah langsung dari Arkus Aorta dengan arah
aliran di arteri karotis dan vertebralis Cephalad (atas) sedangkan arah aliran
ekstremitas atas menuju ke distal (ulnaris dan radialis). Apabila terjadi
stenosis atau oklusi pada proksimal arteri subclavia maka akan menyebabkan arah
aliran di arteri vertebralis terbalik pada sisi kelainan karena darah diambil
dari sisi kontralateral .
Subclavian steal dikelompokkan dalam
beberapa bagian yaitu : Occult steal (stage I) perubahan hemodinamik
yang terjadi minimal, sedangkan Subclavian steal parsial (stage II) berhubungan
dengan perubahan hemodinamik sedang, pada subclavian steal yang komplit (stage
III) akibat adanya oklusi pada proksimal arteri subclavia sehiingga perubahan
hemodinamik berat atau total.
Steal akan lebih terlihat pada saat
terjadi peningkatan kebutuhan aliran darah ke ekstremitas atas (misalnya,
selama exercise lengan ).
Tanda
dan Gejala
• Presyncope (hampir pingsan), syncope (pingsan),
vertigo (pusing) akibat berkurangnya aliran darah ke otak.
• Perbedaan tekanan darah antara sisi yang mengalami
stenosis atau oklusi dengan sisi yang tidak mengalami stenosis atau oklusi berkisar
> 20 mmHg (sisi yang mengalami stenosis atau oklusi tekanan darahnya lebih
rendah)
• Tekanan nadi menurun pada sisi yang mengalami
kelainan
• Penurunan kekuatan tangan pada sisi yang mengalami
kelainan.
Factor
resiko
• Merokok
• Hipertensi
• Diabetes
• Hiperlipidemia
3. Stenosis Arteri Tungkai
Pendarahan arteri ekstremitas atas
Pendarahan
ekstremitas atas disuplai oleh a.aksilaris, yang merupakan cabang dari
a.subclavia (baik dextra maupun sinistra). A.aksilaris ini akan
melanjutkan diri sebagaia.brachialis di sisi ventral lengan atas,
selanjutnya pada fossa cubiti akan bercabang menjadi a.radialis (berjalan di sisi lateral lengan
bawah, sering digunakan untuk mengukur tekanan darah dan dapat diraba pada anatomical snuffbox)
dan a.ulnaris(berjalan di sisi medial lengan bawah).
A.radialis terutama akan membentuk arkus volaris profundus,
sedangkan a.ulnaris terutama akan membentuk arkus volaris superfisialis, yang mana kedua arkus
tersebut akan mendarahi daerah tangan dan jari-jari.
Pendarahan arteri ekstremitas bawah
Pendarahan
ekstremitas bawah disuplai oleh a.femoralis, yang merupakan kelanjutan dari a.iliaka eksterna (suatu cabanga.iliaka communis, cabang
terminal dari aorta abdominalis). Selanjutnya a.femoralis memiliki cabang yaitu a.profunda femoris,
sedangkan a.femoralis sendiri tetap berlanjut menjadia.poplitea. A.profunda femoris sendiri memiliki
empat cabanga.perfontrantes. Selain itu
juga terdapat a.circumflexa femoris lateral dan a.circumflexa femoris medial yang
merupakan percabangan dari a.profunda femoris.
A.poplitea
akan bercabang menjadi a.tibialis anterior dana.tibialis posterior.
A.tibialis anterior akan berlanjut ke dorsum pedis menjadi a.dorsalis pedis yang
dapat diraba di antara digiti 1 dan 2. A.tibialis posterior akan membentuk
cabanga.fibular/peroneal, dan a.tibialis posterior pedis
sendiri tetap berjalan hingga ke daerah plantar pedis dan bercabang menjadia.plantaris medial dan a.plantaris lateral. Keduanya akan membentuk arcus plantaris yang
mendarahi telapak kaki.
Sedangkan
di daerah gluteus, terdapat a.gluteus superior, a.gluteus inferior dan a.pudenda interna. Ketiganya merupakan percabangan dari a.iliaca interna.
GEJALA
Pada penyempitan arteri tungkai yang terjadi secara perlahan, gejala pertamanya adalah nyeri, sakit, kram atau rasa lelah pada otot kaki selama melakukan aktivitas; atau disebut dengan klaudikasio intermiten. Bila berjalan, otot terasa sakit dan rasa nyeri lebih cepat timbul dan lebih berat jika penderita berjalan cepat atau mendaki. Yang paling sering terasa nyeri adalah betis; tetapi juga bisa mengenai kaki, paha, pinggul atau bokong, tergantung kepada lokasi penyempitan.
Nyeri bisa dikurangi dengan istirahat. Biasanya setelah 1-5 menit duduk atau berdiri, penderita bisa menempuh jarak yang sama dengan seperti sebelumnya, sebelum kemudian akan merasa sakit lagi. Nyeri yang sama pada saat melakukan aktivitas juga bisa disebabkan oleh penyempitan arteri di lengan. Sejalan dengan bertambah buruknya penyakit, jarak yang dapat ditempuh oleh penderita dalam keadaan tidak nyeri, menjadi lebih pendek. Pada akhirnya otot terasa sakit meskipun dalam keadaan istirahat.
Nyeri biasanya dimulai di tungkai bawah atau kaki, sifatnya berat dan menetap, dan akan memburuk jika penderita mengangkat tungkainya. Karena nyerinya penderita sering tidak dapat tidur. Untuk mengurangi nyeri, penderita bisa menggantung kakinya di samping tempat tidur atau istirahat duduk dengan kaki tergantung ke bawah.
Kaki yang sangat kekurangan aliran darah biasanya dingin dan mati rasa. Kulitnya mungkin kering dan bersisik dan kuku serta rambut tidak tumbuh dengan baik. Sejalan dengan bertambah buruknya penyumbatan, bisa timbul luka terbuka, terutama di jari kaki atau tumit dan kadang di tungkai bawah, terutama setelah mengalami cedera. Tungkai juga bisa mengecil. Penyumbatan yang sangat parah bisa menyebabkan kematian jaringan (gangren).
Penyumbatan total yang terjadi secara tiba-tiba pada arteri tungkai atau lengan, menimbulkan nyeri yang hebat, kedinginan dan mati rasa. Tungkai penderita tampak pucat atau kebiruan (sianotik). Denyut nadi di bawah bagian yang tersumbat tidak teraba.
Pada penyempitan arteri tungkai yang terjadi secara perlahan, gejala pertamanya adalah nyeri, sakit, kram atau rasa lelah pada otot kaki selama melakukan aktivitas; atau disebut dengan klaudikasio intermiten. Bila berjalan, otot terasa sakit dan rasa nyeri lebih cepat timbul dan lebih berat jika penderita berjalan cepat atau mendaki. Yang paling sering terasa nyeri adalah betis; tetapi juga bisa mengenai kaki, paha, pinggul atau bokong, tergantung kepada lokasi penyempitan.
Nyeri bisa dikurangi dengan istirahat. Biasanya setelah 1-5 menit duduk atau berdiri, penderita bisa menempuh jarak yang sama dengan seperti sebelumnya, sebelum kemudian akan merasa sakit lagi. Nyeri yang sama pada saat melakukan aktivitas juga bisa disebabkan oleh penyempitan arteri di lengan. Sejalan dengan bertambah buruknya penyakit, jarak yang dapat ditempuh oleh penderita dalam keadaan tidak nyeri, menjadi lebih pendek. Pada akhirnya otot terasa sakit meskipun dalam keadaan istirahat.
Nyeri biasanya dimulai di tungkai bawah atau kaki, sifatnya berat dan menetap, dan akan memburuk jika penderita mengangkat tungkainya. Karena nyerinya penderita sering tidak dapat tidur. Untuk mengurangi nyeri, penderita bisa menggantung kakinya di samping tempat tidur atau istirahat duduk dengan kaki tergantung ke bawah.
Kaki yang sangat kekurangan aliran darah biasanya dingin dan mati rasa. Kulitnya mungkin kering dan bersisik dan kuku serta rambut tidak tumbuh dengan baik. Sejalan dengan bertambah buruknya penyumbatan, bisa timbul luka terbuka, terutama di jari kaki atau tumit dan kadang di tungkai bawah, terutama setelah mengalami cedera. Tungkai juga bisa mengecil. Penyumbatan yang sangat parah bisa menyebabkan kematian jaringan (gangren).
Penyumbatan total yang terjadi secara tiba-tiba pada arteri tungkai atau lengan, menimbulkan nyeri yang hebat, kedinginan dan mati rasa. Tungkai penderita tampak pucat atau kebiruan (sianotik). Denyut nadi di bawah bagian yang tersumbat tidak teraba.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik dimana denyut nadinya lemah atau sama sekali tidak teraba pada titik-titik tertentu di tungkai. Untuk menilai aliran darah yang menuju ke tungkai, dilakukan perbandingan dari tekanan darah di pergelangan kaki dan tekanan darah di lengan. Dalam keadaan normal, tekanan di pergelangan kaki minimal sebesar 90% dari tekanan di lengan; pada penyempitan yang berat, bisa mencapai kurang dari 50%.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik dimana denyut nadinya lemah atau sama sekali tidak teraba pada titik-titik tertentu di tungkai. Untuk menilai aliran darah yang menuju ke tungkai, dilakukan perbandingan dari tekanan darah di pergelangan kaki dan tekanan darah di lengan. Dalam keadaan normal, tekanan di pergelangan kaki minimal sebesar 90% dari tekanan di lengan; pada penyempitan yang berat, bisa mencapai kurang dari 50%.
Untuk memperkuat diagnosis dilakukan pemeriksaan berikut:
1.
USG Doppler: suatu penguji
ditempatkan diatas kulit dari arteri yang mengalami penyumbatan dan suara
aliran darah yang terjadi menunjukkan beratnya penyumbatan
2.
Color Doppler: menghasilkan gambar
dari arteri yang menunjukkan laju aliran yang berbeda dalam warna yang berbeda
3.
Angiografi: larutan yang bersifat opak (tidak tembus
cahaya) terhadap sinar X disuntikkan ke dalam arteri. Kemudian dilakukan
pemotretan rontgen untuk melihat kecepatan aliran darah, garis tengah arteri
dan berbagai penyumbatan. Angiografi bisa diikuti dengan angioplasti untuk
membuka arteri.
Assalamualaikum kak fitri.. Sy ingin kuliah di tekhnik kardiovaskuler, tapi belum terlalu paham dengan pekerjaan apa nantinya setelah lulus di tekhnik kardiovaskuler. Bisa jelaskan kak.?
BalasHapusSlotyro Casino: 2021 Review, Real Players' Ratings & Ratings
BalasHapusPlay 진주 출장안마 at 전라북도 출장마사지 Slotyro Casino with 전주 출장마사지 real players' ratings, casino games, complaints & ratings based on 678 당진 출장안마 unbiased 하남 출장샵 reviews of Slotyro.
xw444 fake designer bags dg797
BalasHapus